Profil
Ikan asap kampar atau ikan salai adalah hasil pengawetan ikan secara tradisional di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau yang mana pengerjaannya merupakan dari teknik penggaraman dan teknik pengasapan sehingga memberikan rasa khas pada ikan yang diasapkan tersebut.
Ikan sudah dikenal dari dulu sampai sekarang sebagai sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi oleh banyak orang, dan tidak ada satu pun orang di muka bumi ini belum pernah makan ikan. Manfaat makan ikan diantaranya dapat memberikan efek muda dan harapan hidup tinggi, Contohnya negara Jepang dan Taiwan menurut data WHO (World Health Organization) tingkat harapan hidup kedua negara ini lebih tinggi dari pada negara lainnya.
Jenis ikan yang digunakan untuk ikan asap kampar ini berasal dari jenis ikan yang memiliki tektur daging yang padat dan serat daging yang lembut seperti ikan asap patin (Pangasius pangasius), ikan asap baung (Macrones nemurus), ikan asap selais (Cryptopterus bicirhis), ikan asap lele (Clarias gariepinus). ikan yang diasapkan ini merupakan hasil peternakan dari sentra usaha ikan asap milik warga. Sebelum dijadikan ikan asap, ikan terlebih dahulu diseleksi yaitu ukuran ikannya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, dan ikan sebut dipanen apabila sudah memasuki masa umur panen yang pas untuk dijadikan ikan asap.
Untuk proses pengolahan ikan asap ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain :
- Pensortiran dan penseleksian (sorting and selection) bertujuan untuk memilih ikan yang sehat dan segar untuk dijadikan asap dan juga ikan tersebut tidak cacad atau terkena penyakit ikan.
- Pemotongan dan pembersihan (cutting dan cleaning) merupakan tahap pemotongan ikan yang dipotong menyirip ke samping dan dipisahkan dan dibersihkan dengan air bersih yang kemudian ikan direndam ke dalam air yang telah dilarutkan garam.
- Pengasapan (smoke) keunikan dari pengasapan ini adalah terletak pada kayu jenis kayu yang digunakan sebagai pembakaran untuk menghasilkan asap. Kayu yang digunakan tersebut adalah kayu pohon rambutan (Nephelium lappaceum) yang mana kayunya memiliki getah berwarna kuning,sehingga memberi kesan warna kuning keemasan pada ikan yang diasapkan. Lama pengasapan adalah setengah hari, dengan temperatur suhu 70-80 derajat Celcius selama 2-3 jam. Kemudian pada temperatur diturunkan menjadi 30-40 derajat Celcius agar ikan yang diasapkan tersebut tidak gosong atau hangus. Disini kami juga ikut ambil andil dalam menjaga kelestarian alam yaitu penebangan pohon rambutan yang digunakan untuk pengasapan ikan asap, kayu yang digunakan adalah kayu dari pohon rambutan yang sudah tua umurnya juga dari pohon rambutan yang tidak pernah berbuah sama sekali. Kami pun menyediakan lahan yang dijadikan sebagai pembibitan dan penanamaman bibit rambutan agar waktu ke depannya tanaman ini tidak punah. Asap yang dihasilkan dari pengasapan ini pun tidak mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan karena tidak mengandung Carbon monoxide (CO).
- Pengemasan (Packing) tempat yang digunakan untuk mengemas atau membungkus ikan asap ini terlebih dahulu sudah disterilkan dari bakteri-bakteri dan kuman-kuman yang menyebabkan ikan berjamur dan membusuk sehingga tidak layak dikonsumsi konsumen.
Daftar Nilai Nutrisi yang terkandung dalam Ikan Asap (wikipedia) :
Calories 87 - % Daily Value*
*Percent Daily Values are based on a 2,000 calorie diet. Your daily values may be higher or lower depending on your calorie needs.
Pemesanan juga dapat di request minimal 1 kg untuk jenis ikan yang diasapkan. Selain itu kami juga memberikan diskon potongan harga Rp 10.000,- untuk pembelian ikan asap minimal sebanyak 10 kg atau lebih pada semua jenis ikan asap yang kami tawarkan kepada anda.
DAN TUNGGU APALAGI...
PESAN SEKARANG JUGA !!!!
Dan dapatkan citarasa khas asli indonesia yang telah menjadi makanan khas indonesia yang juga teknik pengolahan ikan asap telah diwariskan oleh orang indonesia tempo dulu.
Ikan Asap Kampar = Solusi Makanan Olahan dari Ikan yang Sehat dan Higienis Tanpa Bahan Kimia Berbahaya yang Telah Diuji oleh BPOM Indonesia dan Aman Dikonsumsi oleh Kalangan Banyak Orang Indonesia.
===================================